Ketahui Proses Terjadinya Menstruasi Pada Wanita Secara Lengkap

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita terutama para wanita ketika mendengar kata menstruasi. Menstruasi adalah suatu fase yang dialami oleh setiap wanita dewasa. Setiap bulannya wanita yang normal akan mengalami pendarahan yang pada umumnya berlangsung selama 5-10 hari. Proses terjadinya menstruasi pada wanita normal memang sangat wajar.


Proses menstruasi pada wanita terjadi secara berbeda-beda dan juga bervariasi. Sekitar 90% wanita mengalami siklus menstruasi antara 25-35 hari, sedangkan sekitar 10-15% mengalami menstruasi dengan siklus 28 hari. Pada umumnya siklus menstruasi pada wanita normal berkisar antara 28-29 hari dan masih dianggap normal jika siklus menstruasi berlangsung antara 20-35 hari. AKan tetapi, jika seorang wanita mengalami siklus menstruasi yang lebih dari itu, maka dipastikan bahwa ia mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Hal ini dapat disebut dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.


Pada seorang wanita yang mengalami menstruasi akan terjadi perubahan fisik dan juga emosi. Tidak jarang jika kita mendapati seorang wanita yang tengah mengalami menstruasi memiliki emosi yang cukup tinggi. Seorang wanita saat pertama kali mengalami menstruasi tentunya ditandai dengan perubahan fisik pada seputar vagina dengan ditumbuhi rambut pada daerah kemaluan, payudara yang mulai membesar dan juga keluarnya cairan putih di aksila.


Tentunya, proses menstruasi terjadi pada seorang wanita normal pada setiap bulannya. Namun, jika tidak terjadi menstruasi atau yang sering kita sebut dengan telat haid, maka dimungkinkan wanita itu mendapatkan kehamilan. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa tidak setiap wanita yang mengalami siklus menstruasi setiap bulannya, karena banyak wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.


 Hormon Yang Mempengaruhi Proses Terjadinya Menstruasi



Sebelum kita mengetahui bagaimana proses terjadinya menstruasi berlangsung pada setiap wanita. Kita terlebih dahulu harus mengetahui apa saja hormon yang mempengaruhi terjadinya proses menstruasi pada wanita, diantaranya:


1. Hormon Estrogen


Hormon pertama yang ikut serta dalam proses terjadinya menstruasi adalah hormon estrogen. Hormon ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan remaja saat masa pubertas. Hormon ini juga berperan dalam reproduksi wanita dan juga siklus ovulasi.


2. Hormon Progesteron


Hormon ini tidak kalah pentingnya dengan hormon estrogen dalam proses terjadinya menstruasi. Hormon ini sangat bermanfaat dalam menjaga kehamilan pada wanita dan juga siklus menstruasi yang mempunyai peran dalam penebalan dinding rahim.


3. Luteinizing Hormone


Hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi ini sering disingkat dengan hormon LH. Hormon ini disebut sebagai hormon yang bertugas untuk merangsang ovarium untuk menghasilkan sel telur sehingga proses ovulasi berjalan dengan baik.


4. Follicle Stimulating Hormone


Jenis hormon ini biasa disingkat dengan FSH yang merupakan hormon dalam mengontrol siklus menstruasi dan sangat berpengaruh dalam kematangan sel telur.


5. Gonadotropin Releasing Hormone


Hormon GnRH ini dapat berfungsi untuk merangsang hormon pelutein dan juga folikel yang diproduksi oleh otak.


Itulah beberapa hormon yang mempengaruhi proses terjadinya menstruasi pada wanita. Tentunya, jika salah satu hormon tersebut terganggu maka proses menstruasi pun mengalami gangguan.


Rangkaian Perubahan Hormon Pada Proses Terjadinya Menstruasi


Faktanya, seorang wanita mempunyai dua ovarium yang terletak di kiri dan juga kanan rahim. Pada umumnya, dua ovarium tersebut terdapat sekitar 200-400 ribu folikel (sel telur) yang belum matang. Pada saat sel telur tersebut matang, maka akan terlepas dari ovarium dan akan bergerak menuju tuba fallopi yang siap untuk dibuahi. Rangkaian proses ini disebut dengan proses  ovulasi. Pada setiap periode menstruasi, dari beberapa sel telur akan tumbuh satu yang berlangsung pada hari ke 14 yang dihitung dari hari haid pertama. 


Rangkaian ini tentunya berawal dari hormon GnRH yang telah keluar dari Hipotalamus, lalu mempengaruhi hipofisis anterior sehingga akan berdampak pada keluarnya hormon FSH. Hormon inilah yang mematangkan folikel sehingga menyebabkan hormon esterogen bersintesis dalam jumlah yang cukup besar.


Dengan begitu akan berdampak pada hipofisis sehingga dapat memicu hormon LH keluar sehingga menyebabkan terjadinya ovulasi. Hormon LH tersebut akan memicu progesteron dalam bersintesis untuk merubah sekretorik menjadi fase sekresi dan berlangsung selama 14 hari.


Tahapan Dalam Proses Terjadinya Menstruasi



Setiap wanita setidaknya mengalami empat fase yang akan dilaluinya hingga akan mengalami haid kembali. Fase-fase dibawah inilah yang menyertai wanita ketika ia mengalami siklus menstruasi, diantaranya:


Fase Pertama


Fase inilah yang disebut dengan fase poliferasi dimana fase ini dimulai dari hari kelima pada saat menstruasi dan akan berlangsung sampai hari ke 14 pada setiap siklus menstruasi. Pada masa inilah hormon esterogen mempunyai peranan penting ketika siklus menstruasi berlangsung.


Pada masa ini kadar hormon esterogen akan menghambat FSH dan menguat sehingga mendorong hormon LH. Proses inilah yang menyebabkan lapisan darah di dalam rahim menebal. Pada fase ini sel telur menunggu sel sperma untuk membuahinya.


Fase Kedua


Fase kedua ini sering dikenal dengan sebutan fase ovulasi dimana fase ini adalah fase sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma. Biasanya, sel telur dapat bertahan dalam waktu 24 jam dalam menunggu sel sperma untuk membuahinya. Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, maka ia akan melepaskan diri dari tuba fallopi menuju rahim sehingga akan hancur dan bersekresi pada dinding rahim.


Fase Ketiga


Fase ketiga ini biasa disebut dengan fase luteal. Pada tahap inilah hormon progesteron akan terlepas yang menyebabkan penebalan pada dinding rahim. Pada umumnya wanita akan merasakan sakit berlebih yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot rahim untuk mendorong dan mengeluarkan darah menstruasi. Fase ini juga ditandai dengan mood yang tidak stabil kadang senang ataupun sensitif pada seorang wanita. Ini merupakan fase sebelum seorang wanita memasuki siklus menstruasi.


Fase Keempat


Inilah fase terakhir dalam proses terjadinya menstruasi. Pada masa ini dinding rahim yang tadinya tebal akan luruh dan berubah menjadi darah yang keluar dari vagina. Pada hari pertama biasanya seorang wanita mendapati warna darah yang pekat dan juga kental yang disertai dengan rasa nyeri yang cukup hebat. Tahap terakhir inilah yang disebut sebagai hari pertama siklus menstruasi terjadi.


Pada proses terjadinya menstruasi biasanya seorang wanita diiringi dengan rasa nyeri yang berlebih pada rahim disertai dengan panas pada punggung, mudah lelah atau merasa tidak enak pada badan. Akan tetapi, hal ini memang sangat wajar dan normal terjadi. Namun, Anda juga harus berhati-hati ketika rasa sakit yang ditimbulkan berlangsung lama dan semakin parah. Alangkah baiknya jika Anda berkonsultasi dengan bidan ataupun dokter untuk mengetahui kondisi di dalam rahim karena dikhawatirkan memiliki masalah yang cukup serius.


Itulah beberapa fase yang berlangsung dalam proses terjadinya menstruasi. Proses terjadinya menstruasi ini biasanya wanita mengalami menstruasi dan juga berovulasi. Sebaliknya ada seorang wanita yang mengalami siklus haid, namun tidak mampu untuk berovulasi yang disebut dengan mandul. Pada wanita dengan haid yang teratur akan mudah memperkirakan kapan masa subur terjadi sehingga akan sangat mudah melakukan program kehamilan. Akan tetapi, bagi wanita yang mengalami haid yang tidak teratur, kemungkinan sulit baginya untuk memperkirakan kapan terjadinya masa subur sehingga mengalami kesulitan untuk mendapatkan kehamilan.


Penyebab Menstruasi Tidak Lancar



Setelah kita mengetahui fase-fase dan proses terjadinya menstruasi. Tentunya, setiap wanita menginginkan haid yang lancar, akan tetapi dikarenakan adanya berbagai masalah dan juga faktor. Maka hal ini menyebabkan wanita mengalami haid yang tidak teratur. Berikut beberapa penyebab wanita mengalami haid yang tidak teratur, diantaranya:


1. Periode Perimenopause


Penyebab terjadinya siklus mentruasi yaitu karena adanya periode menopause. Periode ini merupakan periode dimana seorang wanita akan mengalai menopause (berhentinya menstruasi). Biasanya pada periode ini wanita akan mengalami pendarahan seperti haid dalam jumlah yang cukup banyak. Akan tetapi, Anda harus berhati-hati ketika terjadi pendarahan yang parah dan tidak normal.


2. Berat Badan Turun Drastis


Bagi seseorang yang mengalami berat badan turun secara drastis menjadi penyebab siklus haid tidak lancar. Gangguan pola makan yang tidak teratur dan cukup serius seperti bulimia dan anorexia dapat menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur. Penurunan berat badan ini dipengaruhi oleh kebutuhan lemak yang terjadi saat proses pembentukan hormon menstruasi.


3. Aktivitas Berlebih


Aktivitas yang dilakukan seorang wanita haruslah diwaspadai karena hal ini akan berdampak pada siklus menstruasi yang tidak lancar. Kenapa memasukkan aktivitas berlebih pada salah satu penyebab menstruasi yang tidak lancar? Hal ini dikarenakan rasa capek yang ditimbulkan akan mempengaruhi kelenjar hipotalamus sehingga berpengaruh pada hormon menstruasi.


Hal lain yang dapat terjadi adalah pelepasan hormon FSH dan LS yang dapat memicu pelepasan sel telur sehingga berpengaruh pada haid yang tidak lancar. Tentunya, Anda sebagai wanita jangan terlalu memporsis aktivitas yang terlalu berat sehingga menimbulkan dampak pada kondisi tubuh yang lainnya.


4. Kontrasepsi Hormonal


Kontrasepsi hormonal yang biasa digunakan oleh wanita terdapat beberapa jenis yang dapat mengakibatkan siklus haid tidak lancar seperti suntik KB, pil KB ataupun kontrasepsi hormonal lainnya. Hal ini dikarenakan hormon di dalam tubuh terganggu dan tidak jarang mengalami pendarahan yang cukup berat.


5. Stres Emosional


Stres yang terjadi pada seorang wanita sangatlah berpengaruh pada siklus haid yang tidak lancar. Stres yang terlalu berlarut-larut mengakibatkan pendarahan yang tidak lancar dan juga teratur. Janganlah tumpukan pekerjaan di kantor, kehilangan pekerjaan, persiapan dalam ujian semester atau kehilangan orang terdekat menjadi pemicu haid yang tidak teratur. Buanglah jauh-jauh aktivitas tersebut yang bukan berarti kita tidak memikirkannya. Stres yang Anda alami akan mempengaruhi Hypothalamus yang merupakan bagian otak tempat menyimpan berbagai hormon dalam mengatur periode menstruasi.


6. Gangguan Organ Kandungan


Penyebab terjadinya haid yang tidak teratur tentu tidak bisa terlepas dari adanya gangguan di dalam kandungan. Gangguan di dalam kandungan seperti Polip, dan Myoma Uteri dapat memberikan efek terhadap siklus menstruasi yang tidak teratur serta keluhan pada pendarahan di luar siklus menstruasi. Hal ini tentunya dapat berbahaya bagi kandungan. Untuk itu segeralah konsultasi ke bidan atau dokter untuk mendapati penanganan yang lebih lanjut.


7. Ketidakseimbangan Hormon


Hormon yang seimbang tentunya jika adanya kerjasama antara kelenjar tiroid, indung telur, otak dan juga kelenjar di otak. Jika hal tersebut tidak seimbang, maka akan terjadi gangguan pada siklus haid. Hal-hal yang dapat mempengaruhi ketidakseimbangan hormon diantaranya kurang istirahat, lelah, stres dan juga terlalu banyak pikiran. Maka dari itu, hilangkanlah beban masalah yang kerap mengganggu Anda.


8. Gangguan Kelenjar Tiroid


Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur metabolisme di dalam tubuh. Dengan adanya gangguan pada kelenjar tiroid, maka dipastikan seorang wanita mengalami gangguan pada siklus menstruasinya.


9. Obesitas


Selain berat badan turun, ternyata seorang wanita yang mengalami obesitas atau kelebihan badan rentan juga mengalami siklus haid yang tidak teratur. Kenaikan badan yang sangat berlebih diindikasikan terjadinya gangguan tiroid pada seorang wanita. Penyakit hormonal seperti ovarium polikistik dapat disebabkan oleh berat badan berlebih yang tentu memerlukan pengobatan. Naiknya berat badan dapat disebabkan oleh gangguan bulimia nervosa dan juga anoreksia nervosa. Maka dari itu, hindarilah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan berlebih.


10. Adanya Infeksi Jamur dan Penyakit


Berbagai jenis penyakit yang kerap menyerang rahim seperti kista, kelainan rahim dan juga diabetes dapat mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur. Penyakit kandungan tersebut jika dibiarkan, maka akan menjadi masalah yang cukup serius bila tidak ditangani dengan baik. Untuk itulah sangat penting bagi Anda untuk selalu melakukan pemeriksaan ke bidan ataupun ke dokter karena hal ini dikhawatirkan menjadi penyakit yang serius.


 11. Kehamilan


Siklus menstruasi yang tidak teratur dapat disebabkan seorang wanita mengalami kehamilan. Siklus haid yang tidak teratur bisa disebut sebagai tanda umum yang sering terjadi setelah proses kehamilan. Untuk itu, jika periode menstruasi terlewat dan tidak datang pada waktu biasanya, maka melakukan suatu tes kehamilan adalah sebuah keharusan bagi Anda.


12. Menarche


Menarche adalah kondisi menstruasi yang dialami oleh seorang wanita ketika ia baru pertama kali mengalaminya. Hal ini tentunya disebabkan oleh hormon yang mengontrol menstruasi sedang mengalami keseimbangan. Namun, acapkali kondisi ini adalah sebuah kondisi yang normal. Akan tetapi, jika berlangsung terus menerus, maka akan menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur nantinya.


13. Terjadinya Kegagalan Ovarium Prematur


Ovarium prematur ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi sebelum usia 40 tahun. Hal ini dapat disebabkan oleh terapi radiasi pada panggul dan juga perut serta tindakan bedah kemoterapi.


14. Gaya Hidup Sehari-hari


Terdengar klise memang, namun hal ini kerap terjadi pada wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Terlalu sering dan juga jarang berolahraga dapat menyebabkan badan mengalami perubahan seperti penurunan berat badan atau peningkatan berat badan. Gaya hidup yang tidak sehat seperti rentang mengonsumsi alkohol dan merokok dapat menyebabkan terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur.


15. Tidak Memahami Siklus Menstruasi Dengan Baik


Tanpa mengetahui siklus menstruasi yang baik, maka dimungkinkan Anda mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Pendarahan menstruasi berlangsung sekitar 4-7 hari pada wanita normal dan terjadi pada periode selanjutnya sekitar 28 hari. Jika Anda tidak mengetahui siklus menstruasi dengan baik, maka ada kemungkinan Anda salah dalam menghitung siklus menstruasi setiap bulannya.


Demikianlah beberapa penyebab terjadinya siklus menstruasi yang tidak teratur. Dengan mengetahui penyebabnya, maka kita akan lebih mudah untuk mengatasi dan juga memperhatikannya dengan baik agar tidak menjadi masalah yang lebih serius. Semoga bermanfaat!




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment

0 Comments