4 Hal yang Menyebabkan Vagina Berbau Seperti Amonia

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

doktersehat vagina bau

DokterSehat.Com – Amonia adalah salah satu racun yang dikeluarkan tubuh setelah sebelumnya diproses di hati. Sebelum meninggalkan tubuh, amonia akan diubah menjadi urea sebelum akhirnya ikut keluar terbawa dengan urine dan melewati uretra dan vagina. Kondisi inilah yang menyebabkan urine bau dan vagina kadang memiliki aroma yang sama.

Kalau aroma dari amonia ini cukup kuat di vagina, Anda harus waspada. Bisa jadi empat hal di bawah ini sedang terjadi.

  1. Bacterial vaginosis

Dilansir dari Health Line, salah satu penyebab vagina mengeluarkan bau seperti amonia adalah bacterial vaginosis. Kondisi ini terjadi karena ada infeksi bakteri yang menyebar akibat flora normal di dalam organ ini banyak yang mati.

Gejala dari bacterial vaginosis adalah rasa perih dan gatal saat buang air kecil. Selain itu, ada warna merah di sekitar vulva dan keluar cairan berwarna abu-abu dari vagina.

  1. Kehamilan

Wanita yang mengalami kehamilan biasanya memiliki vagina dan urine dengan bau yang mirip sekali dengan urea dan agak pekat. Kondisi ini terjadi pada trimester pertama dan akan berkurang di bulan-bulan berikutnya.

  1. Dehidrasi

Wanita yang mengalami dehidrasi biasanya mengeluarkan urine dengan warna agak kuning pekat dan aroma amonia yang kuat. Kondisi ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan rasa lelah, pusing, dan mungkin menyebabkan wanita jadi alam infeksi di area saluran kemihnya.

  1. Keringat berlebih

Vagina memiliki struktur terbuka sehingga mudah dimasuki keringat dan bakteri. Saat area di selangkangan terus berkeringat dan celana dalam tidak menyerapnya dengan sempurna. Wanita akan memiliki vagina dengan bau amonia yang cukup mengganggu khususnya saat melakukan aktivitas seksual dengan pasangan.

Nah, dari empat hal di atas, mana yang pernah Anda alami?



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment

0 Comments