DokterSehat.Com– Banyak orang berpikir bahwa diabetes hanya terkait dengan kadar gula yang jauh di atas normal dan tidak menyadari dampak lanjutan yang bisa terjadi pada organ-organ tubuh lainnya, termasuk mata.
Pada beberapa kasus, seseorang tidak menyadari bahwa mereka memiliki diabetes sampai mereka didiagnosis dengan retinopati diabetik. Penyakit ini terjadi ketika gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di retina. Di mana hal ini pada akhirnya menyebabkan pembuluh darah membengkak dan mengalami kebocoran
Retinopati diabetik dapat menyebabkan penglihatan memburuk bahkan kebutaan. Semakin lama Anda menderita diabetes, maka pembuluh darah di mata akan semakin melemah. Dampak lanjutannya, hal ini dapat menyebabkan darah dan cairan lainnya bocor ke dalam retina dari pembuluh darah. Jika kebocoran cairan menuju ke pusat mata, maka penderita akan mengeluhkan pandangan yang kabur.
Di kasus yang lain, pertumbuhan pembuluh abnormal baru dapat merusak retina dan menyebabkan pelepasan retina serta gangguan penglihatan permanen. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting dilakukan untuk melindungi penglihatan serta fungsi dan kesehatan organ tubuh lainnya.
Beberapa pakar kesehatan menyarankan, penderita diabetes untuk secara rutin mengunjungi dokter mata. Sebab kadar gula darah yang tinggi bisa menimbulkan berbagai penyakit mata lain seperti, katarak, glaukoma, hingga kebutaan.
Upaya Menjaga Penglihatan Penderita Diabetes
Hal utama yang harus dilakukan adalah mengontrol kadar gula dalam darah. Lakukan tes darah (Hemoglobin A1c) setiap tiga bulan untuk mengukur kada gula darah rata-rata selama periode waktu tertentu dan menentukan obat yang sesuai dengan Anda.
Selain itu, terdapat langkah-langkah penting lainnya yang dapat dilakukan penderita diabetes untuk mencegah penglihatan tetap sehat, antara lain:
Tidak merokok
Semua peneliti sangat setuju bahwa penderita diabetes yang merokok jauh lebih mungkin mengalami retinopati diabetik dan makulopati diabetik. Bahkan, sebagian besar dokter mata percaya bahwa merokok dapat meningkatkan risiko penyakit retinopati diabetik 10 kali lipat.
Menjaga hipertensi
Kontrol tekanan darah dengan 0target kurang dari 130/75 mmHg. Jika Anda memiliki hipetensi dan diabetes, Anda memiliki peningkatan risiko sebesar 70 % untuk mengalami penyakit mata akibat diabetes. Hipertensi yang terkontrol dengan baik secara signifikan dapat mengurangi risiko dan tingkat retinopati diabetik dan makulopati diabetik.
Mengobati hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah kondisi ketidakseimbangan lemak dalam darah, yang ditandai dengan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi. Dengan meningkatnya kadar kolesterol dan lipid serum, hal itu membuat Anda berisiko tinggi mengalami retinopati diabetik. Untungnya, penderita diabetes yang diobati dengan statin (khususnya, HMG-CoA reductase inhibitor) menunjukkan penurunan tingkat insidensi retinopati diabetik.
Mengobati anemia
Terdapat bukti yang mengaitkan antara diabetes dan peningkatan risiko anemia. Anemia merupakan salah satu faktor risiko umum yang memiliki kaitan dengan munculnya retinopati diabetik.
Untuk diketahui, orang dewasa penderita diabetes tipe 1 harus periksa mata lengkap setelah 5 tahun didiagnosis. Sementara orang dewasa penderita diabetes tipe 2 harus periksa mata lengkap segera setelah didiagnosis. Selain itu, wanita yang berencana hamil atau sedang hamil dan memiliki riwayat diabetes juga harus memeriksakan kondisi matanya.
Jika Anda melakukan pemeriksaan mata secara teratur, dokter dapat menemukan retinopati diabetik sebelum penyakit ini memiliki kesempatan untuk menimbulkan gejala. Menemukan retinopati pada fase awal akan memberi kesempatan yang lebih baik untuk menghindari kehilangan penglihatan dan kebutaan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
0 Comments