8 Masalah Menstruasi Pada Wanita Yang Umum Terjadi

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Masalah Menstruasi Pada Wanita – Siklus menstruasi pada wanita tentunya tidak selalu berjalan degan lancar dan juga teratur. Terkadang para wanita mengalami berbagai masalah pada siklus menstruasinya. Beberapa masalah tersebut tentunya sangat mengganggu dan juga membuat para wanita merasa tidak nyaman. Untuk itu, ketahuilah beberapa masalah menstruasi pada wanita berikut ini!


Seperti yang kita tahu bahwa menstruasi merupakan salah satu hal yang sangat umum dan pasti dialami oleh setiap wanita. Tentunya, masing-masing wanita mengalami siklus menstruasi yang berbeda-beda. Ada yang mengalami siklus menstruasi yang teratur dan tidak teratur, siklus menstruasi pendek dan juga panjang. Semua perbedaan tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh hormon reproduksi yang dimiliki oleh setiap wanita.


Akan tetapi, bagi wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur tentunya sangat sulit baginya untuk mengetahui masa suburnya. Siklus menstruasi pada wanita yang teratur tentunya sangat mudah bagi mereka untuk menentukan masa subur dan juga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pada umumnya siklus menstruasi berlangsung sekitar 28 hari sampai 30 hari. Kondisi tersebut tentunya sangat bergantung pada hormon yang dimiliki oleh wanita tersebut. Baca juga: Kalkulator Masa Subur Wanita


Menstruasi secara umum berlangsung sekitar 5 hari dan paling lambat sekitar 15 hari. Tidak sedikit juga wanita yang mengalamimasa menstruasi sekitar 2 hari. Bagi wanita yang mengalami siklus menstruasi yang panjang selama 15 hari, tentunya ini perlu kita waspadai. Hal ini memungkinkan bagi wanita mengalami beberapa masalah dalam organ reproduksinya. Maka dari itu, kami sajikan beberapa masalah menstruasi pada wanita yang wajib Anda ketahui!


Masalah Menstruasi Pada Wanita



Sebelum kita beranjak pada penjelasan mengenai masalah menstruasi yang dialami oleh wanita, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu beberapa fase siklus menstruasi yang dapat dikatakan sebagai siklus menstruasi yang normal pada wanita, beberapa fase tersebut diantaranya:



  1. Fase menstruasi pertama ditandai dengan luruhnya darah pada dinding rahim dan akan dikeluarkan dari tubuh pada hari pertama sampai hari ke 7 secara bertahap.

  2. Fase pra ovulasi tentunya ditandai dengan pematangan sel telur (ovum) dan juga pembentukan di dalam indung telur. Fase ini tentunya terjadi pada hari ke 7 – 13.

  3. Fase ovulasi tentunya ditandai dengan sel telur yang matang pada wanita dan siap untuk dibuahi. Pada fase ini umumnya berlangsung sekitar 14 hari sebelum siklus menstruasi selanjutnya datang.

  4. Fase pasca ovulasi ini tentunya ditandai dengan kenaikan hormon progesteron endometrium yang mengalami penebalan sehingga akan siap menerima embrio. Jika tidak terjadi kehamilan tentunya siklus menstruasi akan berulang pada fase menstruasi selanjutnya.


Jika pada wanita tidak mengalami fase tersebut atau bahkan tidak normal pada fase tersebut. Tentunya, hal tersebut disebabkan oleh beberapa masalah menstruasi pada wanita, diantaranya:


Menorrhagia


Masalah yang pertama disebut dengan menorrhagia yang ditandai dengan volume darah yang cukup banyak. Hal ini tentunya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dan juga kelainan rahim. Jika Anda pernah mengalami menstruasi dengan volume darah yang sangat banyak dan juga berlangsung lebih dari 7 hari.


Kondisi tersebut tentunya sangat berbahaya terlebih jika tidak tertampung oleh pembalut. Gumpalan darah yang ada pada saat menstruasi tentunya dianggap normal, akan tetapi jika jumlahnya cukup banyak menjadi tanda heavy periods. Wanita yang mengalami menorrhagia tentunya sangat rentan mengalami anemia.


Menorrhagia merupakan gangguan atau masalah haid yang dialami oleh wanita serta ditandai dengan keluarnya darah yang cukup banyak. Hal ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara hormon tiroid dan juga kelainan yang ada di bagian panggul. Pada wanita normal, jumlah darah yang keluar sekitar 2 ons sedangkan pada wanita yang mengalami menorrhagia akan kehilangan darah sekitar 3 ons atau bahkan lebih.


Biasanya kasus menorrhagia disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon pada wanita, infeksi panggul, alat kontrasepsi, gangguan endometrium dan juga hipotiroidisme. Untuk melakukan pengobatan pada kasus wanita yang mengalami menorrhagia dapat dilakukan dengan bantuan dokter dan juga tenaga kesehatan. Selain itu, jika penyakit disebabkan oleh menorrhagia dapat menimbulkan infeksi pada panggul sehingga perlu dilakukan pengangkatan rahim dan juga pengobatan dengan kemoterapi.


Dysmenorrhea/Dismenore


Masalah kedua yang kerap dialami oleh wanita ialah dysmenorrha yang merupakan kelainan menstruasi ditandai dengan gejala sakit pada bagian punggung. Masalah menstruasi tersebut tentunya dirasakan oleh wanita terutama pada bagian bawah, area punggung, kram perut dan juga tulang panggul.


Dysmenorrha tentunya dihubungkan dengan kenaikan kadar kimia alami pada tubuh seorang wanita pada saat ovulasi. Kondisi ini tentunya dapat memicu rasa sakit pada bagian tubuh bawah. Hal ini tentunya berhubungan dengan adanya kelainan pada organ reproduksi wanita, fibroids dan juga endometriosis yang bisa meyebabkan rasa sakit ketika menstruasi. Tentunya, ketika Anda mengalami dysmenorrha, Anda dapat memeriksakan diri ke dokter atau ke tenaga medis.


Dismenore memang kerap menjadi salah satu masalah pada saat menstruasi karena menyebabkan ketidaknyamanan dan juga rasa sakit akibat kram yang ditimbulkan pada saat menstruasi. Rasa nyeri dan juga sakit tersebut tentunya melibatkan organ tubuh bagian perut, organ reproduksi, paha, panggul, punggung bawah dan juga daerah kelamin.


Rasa sakit dan pegal-pegal yang dialami oleh wanita tentunya dapat diiringin dengan rasa mual, muntah, pusing bahkan pingsan. Sebagian besar wanita tentunya cenderung mengalami kram pada saat usia 30 tahun. Sekitar 5% bahkan lebih wanita yang mengalami kesulitan pada saat gangguan menstruasi tersebut muncul.


Sama halnya dengan amenore, dismenore juga dibagi ke dalam dua bagian diantaranya dismenore primer dan juga dismenore sekunder. Pada dismenore primer tentunya disebabkan oleh sistem endokrin di dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon prostaglandin yang berlebih. Hal ini tentunya untuk merangsang kontraksi rahim untuk menyebabkan rasa nyeri berlebih pada saat gesekan.


Sedangkan untuk dismenore sekunder jarang terjadi pada wanita. Penyebab munculnya masalah haid biasanya disebabkan oleh radang panggul, pemisahan normal pada dinding rahim, polip atau tumor, infeksi kronis rahim dan juga kelemahan otot-otot yang dapat mendukung fungsi rahim pada tubuh wanita.


Anemorrhea/Amenore (Telat Haid)


Amenore dapat dibilang sebagai refleksi dari beberapa  gangguan seperti integral lingkaran neuroendokrin dan hipotalamus, ovarium, kelenjar pituitari dan juga uterus yang berfungsi untuk mengontrol siklus menstruasi.


Pada masalah ketika wanita mengalami amenore tentunya ditandai dengan wanita yang tidak mengalami menstruasi hingga 3 bulan. Wanita yang tidak mengalami kehamilan selama 3 bulan memang ada kemungkinan besar ia hamil. Namun jika tidak terjadi kehamilan, hal tersebut menjadi penyebab gejala perimenopause atau menopause.


Wanita yang tidak mengalami menstruasi pada umumnya disebabkan oleh wanita yang mengalami penurunan badan yang ekstrim, tingkat stres yang tinggi, atau juga latihan fisik badan yang cukup berat. Terlepas dari kondisi tersebut tentunya Anda harus banyak mengonsumsi air putih dan juga makanan yang banyak mengandung zat besi. Tentunya, hal tersebut terhindar dari resiko anemia selama siklus menstruasi.


Amenore dibedakan menjadi dua jenis yaitu amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer ialah adanya kegagalan dan juga keterlambatan seorang wanita muda meski usianya sudah mencapai 16 tahun. Kondisi tersebut tentunya jangan Anda khawatirkan jika diiringi dengan tumbuhnya rambut pada ketiak dan juga kemaluan, payudara yang berkembang serta percepatan pertumbuhan. Anda tentunya dapat melakukan pengobatan amenore primer dan tidak dapat dilakukan jika usia seorang wanita sudah lebih dari 18 tahun.


Sedangkan amenore sekunder lebih kepada keterlambatan menstruasi yang terjadi pada wanita sebelum mengalami menstruasi. Akan tetapi, haid yang selanjutnya tidak juga kunjung datang sampai pada siklus ketiga. Masalah haid yang umum dialami oleh wanita tentunya tidak akan fatal dan Anda tidak perlu khawatir akan hal tersebutu. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh efek samping dari pemakaian obat-obatan, stres yang berlebih, kurang asupan makanan bergizi serta olahraga yang berlebih.


Penyebab utama seorang wanita mengalami amenore sekunder diantaranya kehamilan, penurunan berat badan yang ekstrim, kista atau tumor ovarium, paparan radiasi dan terapi radiasi dan juga plasenta kehamilan sebelumnya.


Tentunya, untuk mendiagnosis kedua jenis amenore dapat diketahui dengan mendeteksi penyebabnya terlebih dahulu kemudian dilakukan pemeriksaan. Biasanya, pemeriksaan dilakukan dengan melakukan USG atau X-ray pada panggul dan juga tengkorak untuk menghindari adanya tumor hipofisis. Tes laboratorium urin tentunya dapat dideteksi untuk mendiagnosis amenore sekunder.


Jika seorang wanita terkena amenore tentunya dapat dilakukan langkah awal dengan mencari tahu penyebab dari haid tersebut. Terapi hormon yang dilakukan tentunya untuk mencari tahu adanya perubahan hormon pada wanita, gaya hidup serta beberapa aktivitas fisik lainnya. Baik amenora primer maupun sekunder tentunya harus diatasi dengan bantuan obat-obatan serta pengawasan dokter.


Oligomenorrhea


Siklus menstruasi tentunya tidak dapat diprediksi secara pasti karena kemungkinan setiap wanita mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur. Kondisi tersebut terjadi terutama pada awal wanita mengalami menstruasi dan juga ketika wanita mengalami menopause. Siklus menstruasi yang tidak teratur tentunya disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya berat badan yang turun drastis, kista, obesitas, stres yang sangat tinggi, kelainan yang terjadi pada organ reproduksi, obesitas dan juga ketidakseimbangan hormon pada wanita.


Metrorrhagia (Haid yang tidak teratur)


Pada kasus ini tentunya dapat dipicu oleh berbagai faktor. Metrorrhagia merupakan pendarahan yang terjadi pada vagina ketika siklus menstruasi berlangsung. Pendarahan yang dialami oleh wanita berasal dari rahim wanita serta diakibatkan oleh kanker serviks, erosi serviks, polip serviks sehingga dapat membutuhkan penanganan lebih lanjut lagi.


Polymenorrhea (Menstruasi Berulang)


Masalah menstruasi yang kerap dialami oleh wanita yang mengalami polymenorrhea ditandai dengan menstruasi yang muncul kurang dari 20 hari dan terjadi selama 2 kali dalam sebulan. Penyebab menstruasi biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan progesteron dan juga hormon estrogen. Kondisi ini tentunya ditemukan pada anak perempuan yang masih muda dan belum pernah berovulasi. Hal ini tentunya akan dialami pada wanita yang akan melewati menopause.


Oligomenore (Interval Haid lama)


Sebagian besar wanita akan mengalami siklus menstruasi selama 25 hari sampau 30 hari. Siklus normal ini tentunya berlaku pada wanita yang sedang tidak haid, kelainan seperti tumor atau anorexia nervosa dan juga menyusui. Ketika seorang wanita mengalami oligomenore tentunya mendapati siklus menstruasi dengan interval 35 hari atau lebih pada saat menstruasi. Masalah pada menstruasi ini tentunya dapat disebabkan oleh diet ketat, masalah emosional, gangguan hormonal dan juga obesitas.


Anovulasi (Pendarahan yang tidak terjadi)


Masalah menstruasi yang dialami oleh wanita ialah  anovulasi dimana seorang wanita tidak lagi mengalami pendaraha pada dua atau tiga tahun pertama setelah menstruasi dan akan dialami lagi ketika lima tahun sebelum menopause. Tentunya, tanpa ovulasi, hormon progesteron tidak ada diproduksi lagi sehingga wanita tidak akan mengalami haid secara teratur lagi. Hormon progesteron tentunya sangat berperan aktif dalam mengatur waktu siklus menstruasi dan juga saat menstruasi tidak berubah bahkan berhenti sama sekali. Para ahli tentunya percaya bahwa sekitar 20% kegagalam dalam ovulasi disebabkan oleh terlalu banyak latihan fisik berlebih, produksi androgen, disfungsi kelenjar tiroid, obesitas dan juga produksi prolaktin yang cukup berlebih.


Memang sangat penting untuk mengetahui berbagai masalah menstruasi yang kerap dialami oleh wanita. Hal ini diperlukan untuk mencegah hal-hal yang memang tidak diinginkan dan juga akan terjadi kepada wanita. Beberapa permasalahan di atas tentunya dapat berakibat fatal pada wanita sehingga wanita akan mengalami gangguan kesehatan. Demikianlah beberapa masalan menstruasi pada wanita yang memang kerap menyerang sebagaian besar wanita. Maka dari itu, Anda harus waspada dan juga berhati-hati akan timbulnya masalah menstruasi yang akan datang begitu saja. Semoga bermanfaat!




Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment

0 Comments