10 Penyebab Nyeri Pinggul pada Wanita dan Cara Mengatasinya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyebab-nyeri-pinggul-wanita-doktersehat

DokterSehat.Com – Berbeda dengan pria, wanita sering sekali mengalami nyeri di pinggul, perut bawah, hingga area selangkangan. Rasa nyeri ini terkadang biasa, mudah hilang, atau sangat intens dan kerap muncul berkali-kali. Saat muncul, wanita akan merasa tidak nyaman dan akhirnya merasa lemas dan tidak kuat melakukan aktivitas lainnya. Berikut beberapa penyebab nyeri pinggul pada wanita selengkapnya.

Penyebab nyeri pinggul pada wanita

Nyeri pinggul pada wanita cukup banyak meski rasa sakit dan intensitasnya hampir mirip satu dengan lainnya. Nah, agar Anda tahu sakit di pinggul itu normal atau karena penyakit tertentu, simak ulasannya di bawah ini.

  1. Nyeri sebelum menstruasi

Setiap siklus menstruasi, wanita akan mengalami PMS. Sindrom ini akan menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah hingga ke pinggul. Rasa nyeri akibat menstruasi ini wajar karena di dalam rahim sedang ada peluruhan endometrium. Nah, dari luruhnya endometrium inilah darah menstruasi akhirnya keluar.

Kalau Anda mengalami nyeri yang terlalu kuat sehingga setiap PMS sampai lemas dan pingsan ada baiknya untuk segera memeriksakan diri. Dengan begitu dokter bisa memberikan obat untuk meredakan nyeri yang terlalu kuat.

  1. Ovulasi

Meski tidak semua mengalaminya, saat ovulasi terjadi area di pinggul dan perut bawah kerap merasakan nyeri. Hal ini muncul karena muncul inflamasi di pelvis sehingga rasa sakit muncul meski intensitasnya tidak terlalu banyak. Setelah ovulasi terjadi, rasa sakit akan reda dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

  1. Infeksi saluran kemih

Rasa nyeri juga bisa muncul karena ada infeksi pada saluran kemih. Infeksi ini terjadi karena ada bakteri masuk ke dalam vagina. Bakteri yang harusnya bisa dicegah oleh flora normal justru masuk begitu saja karena vagina terlalu kotor dan ada perubahan tingkat keasaman.

Infeksi saluran kemih juga terjadi saat wanita tidak membasuh area vagina dengan benar sehingga bakteri dari anus ikut terbawa ke depan. Infeksi saluran kemih juga disebabkan oleh aktivitas seks yang tidak sehat dan juga sanitasi yang buruk pasca berhubungan badan.

  1. Penyakit inflamasi panggul

Inflamasi pada panggul bisa terjadi kalau area vagina mengalami infeksi dan tidak segera disembuhkan. Akibatnya, infeksi yang berlebihan ini memicu inflamasi pada panggul. Kondisi ini sangat berbahaya untuk wanita karena bisa menyebabkan gangguan organ dan juga menyebabkan kemandulan sehingga peluang memiliki anak akan sangat kecil.

  1. Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual yang terjadi pada wanita ada banyak mulai dari gonore atau klamidia. Dua penyakit ini akan menyebabkan masalah pada tubuh kalau tidak segera diatasi. Selain mengeluarkan keputihan dengan warna pekat dan berbau busuk, wanita juga akan merasakan nyeri yang cukup kuat di area pelvis.

Penyakit menular seksual sebenarnya bisa disembuhkan asal penanganannya tepat. Kalau penanganannya tidak tepat atau malah dibiarkan begitu saja, ada kemungkinan menyebar ke mana-mana dan memicu kondisi komplikasi.

  1. Endometriosis dan kista ovarium

Endometriosis adalah pertumbuhan lapisan luar rahim yang tidak normal. Endometrium yang normal tidak akan terlalu tebal dan menyebar ke mana-mana. Sayangnya pada kondisi tertentu endometrium mengalami gangguan dan menekan ke area serviks atau organ lain di sekitar rahim. Kondisi ini disebut endometriosis.

Endometriosis yang menyebar hingga ke ovarium akan menyebabkan gangguan lain. Area folikel di ovarium akan ditumbuhi semacam kista. Dampak dari kondisi bernama kista ovarium adalah folikel tidak bisa menghasilkan sel telur dengan sempurna.

  1. Kehamilan ektopik

Kehamilan terjadi di rahim, janin yang terbentuk setelah pembuahan akan melalukan implantasi di dinding rahim. Sayangnya kalau terjadi kelainan janin akan menempel di tuba falopi dan menyebabkan gangguan. Peluang janin akan jatuh dan akhirnya terjadi keguguran akan besar. Kondisi ini bernama kehamilan ektopik dan menyebabkan nyeri pinggul.

  1. Mioma

Mioma adalah tumbuhnya tumor pada jaringan otot rahim. Tumor ini jarang sekali bersifat kanker meski bisa tumbuh besar dan menyebabkan masalah besar. Kalau kondisi mioma sudah besar, perdarahan yang masif akan terjadi. Wanita akan sering merasakan sakit di pinggul dan kemungkinan mendapatkan kehamilan rendah.

  1. Batu pada saluran kemih

Saluran kemih yang terdiri dari ginjal hingga kandung kemih mengeluarkan urine. Nah, urine ini sebenarnya mengandung banyak kristal yang bisa mengeras kalau konsentrasinya tinggi. Pengerasan kristal ini memicu terbentuknya batu yang akan membuat area pinggul menjadi sakit dan kadang urine mengeluarkan darah.

  1. Tumor

Pada kasus langka, tumor juga bisa muncul di saluran reproduksi atau saluran kemih pada wanita. Tumor yang terus tumbuh ini menyebabkan rasa nyeri yang sangat kuat. Pada kondisi tertentu, tumor juga bisa menurunkan fungsi dari organ.

Cara mengatasi nyeri pinggul pada wanita

Nyeri yang muncul pada pinggul wanita ada banyak dan penanganannya mungkin berbeda-beda. Namun, secara umum rasa nyeri pada tubuh bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.

  • Melakukan pengompresan. Anda bisa menggunakan kompres air hangat atau air dingin. Sesuaikan dengan kebutuhan.
  • Melakukan terapi fisik untuk membuat area pelvis lebih nyaman.
  • Akupuntur juga kerap digunakan untuk mengatasi sakit yang berlebihan.
  • Melakukan yoga untuk membuat tubuh lebih relaks dan menurunkan rasa sakit.
  • Mengonsumsi makanan dengan banyak serat agar tidak terlalu sering mengejan saat buang air besar dan membuat area panggul makin sakit.

Inilah beberapa penyebab nyeri pinggul pada wanita dan cara mengatasinya yang tepat. Dari beberapa penyebab di atas, adakah yang pernah Anda alami sebelumnya selain masalah menstruasi? Semoga bisa membuat kita lebih memperhatikan masalah kesehatan organ kewanitaan.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Post a Comment

0 Comments